JAKARTA – Satuan Tugas Tenaga Kerja Indonesia (Satgas TKI) mengaku berhasil melepaskan 72 orang dari ancaman hukuman mati di berbagai negara seperti di Malaysia,Arab Saudi.
Juru Bicara dan Koordinator Advokasi Hukum dan Bantuan Litigasi Satgas TKI Humphrey Djemat mengatakan banyaknya jumlah TKI yang berhasil dibebaskan dari ancaman mati tidak terlepas dari upaya maksimal yang dilakukan pemerintah, termasuk upaya melalui jalur diplomasi yang dilakukan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Semua itu karena getolnya upaya yang dilakukan pemerintah selama ini.
Upaya diplomasi Presiden berperan penting," ungkap Humphrey di Jakarta kemarin. Menurut dia, selama ini pemerintah kerap memperhatikan kepentingan warga negara asing yang terjerat kasus di dalam negeri agar mendapat keringanan hukuman berdasarkan permintaan negaranya. Tindakan tersebut mendapat respons positif atau timbal balik dari negara lain sehingga banyak WNI yang terlepas dari ancaman hukuman mati dan mendapat hukuman ringan, termasuk WNI yang tersangkut kasus narkoba.
Humphrey menjelaskan,72 TKI yang berhasil dilepaskan dari hukuman mati tersebar di banyak negara,24 di antaranya terkena hukuman mati di Arab Saudi, 23 orang di Malaysia, 22 orang di China, 1 orang di Singapura, dan 2 orang lainnya di Iran. Sementara itu,Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mempertanyakan kemampuan Satgas TKI membebaskan 72 TKI yang terancam hukuman mati di luar negeri,
sebab sebagian besar proses hukum TKI yang terancam hukuman mati butuh waktu satu hingga dua tahun.Adapun masa kerja Satgas TKI baru berjalan selama satu tahun. Bahkan, dia juga menyangsikan bahwa proses pembebasan dilakukan lewat jalur diplomasi, sebab upaya diplomasi yang dilakukan pemerintah dinilai masih setengah hati. andi setiawan
http://www.seputar-indonesia.com/edi...t/view/500133/
smoga smua TKI yg divonis hukuman mati diluar negeri bisa diselamatkan smua,karena merekalah penyumbang devisa terbesar untuk negara kita
ijo2nya dong gan,nggak ada warnanya,jngn yg merah....:)b:)b:)b:)b
Juru Bicara dan Koordinator Advokasi Hukum dan Bantuan Litigasi Satgas TKI Humphrey Djemat mengatakan banyaknya jumlah TKI yang berhasil dibebaskan dari ancaman mati tidak terlepas dari upaya maksimal yang dilakukan pemerintah, termasuk upaya melalui jalur diplomasi yang dilakukan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Semua itu karena getolnya upaya yang dilakukan pemerintah selama ini.
Upaya diplomasi Presiden berperan penting," ungkap Humphrey di Jakarta kemarin. Menurut dia, selama ini pemerintah kerap memperhatikan kepentingan warga negara asing yang terjerat kasus di dalam negeri agar mendapat keringanan hukuman berdasarkan permintaan negaranya. Tindakan tersebut mendapat respons positif atau timbal balik dari negara lain sehingga banyak WNI yang terlepas dari ancaman hukuman mati dan mendapat hukuman ringan, termasuk WNI yang tersangkut kasus narkoba.
Humphrey menjelaskan,72 TKI yang berhasil dilepaskan dari hukuman mati tersebar di banyak negara,24 di antaranya terkena hukuman mati di Arab Saudi, 23 orang di Malaysia, 22 orang di China, 1 orang di Singapura, dan 2 orang lainnya di Iran. Sementara itu,Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mempertanyakan kemampuan Satgas TKI membebaskan 72 TKI yang terancam hukuman mati di luar negeri,
sebab sebagian besar proses hukum TKI yang terancam hukuman mati butuh waktu satu hingga dua tahun.Adapun masa kerja Satgas TKI baru berjalan selama satu tahun. Bahkan, dia juga menyangsikan bahwa proses pembebasan dilakukan lewat jalur diplomasi, sebab upaya diplomasi yang dilakukan pemerintah dinilai masih setengah hati. andi setiawan
http://www.seputar-indonesia.com/edi...t/view/500133/
smoga smua TKI yg divonis hukuman mati diluar negeri bisa diselamatkan smua,karena merekalah penyumbang devisa terbesar untuk negara kita
ijo2nya dong gan,nggak ada warnanya,jngn yg merah....:)b:)b:)b:)b
