Amien Rais: Ekonomi Indonesia Lagi Gendeng

Amien Rais: Ekonomi Indonesia Lagi Gendeng
Rabu, 27 Juni 2012 , 11:45:00

JAKARTA--Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, menegaskan, saat ini Indonesia berada pada pilihan apakah menjadi bangsa merdeka dengan kapitalisme merajalela, atau kehidupan merdeka dimana semua rakyat sejahtera dan terpenuhi kebutuhan hidupnya.

"Jangan kira kalau kita memiliki parlemen saja berarti kita sudah sejahtera. Bung Karno sudah lama mengingatkan negara Eropa dan AS (Amerika Serikat) itu mengusung demokrasi politik saja, maka tak adil juga," kata Amien, Rabu (27/6), di Jakarta.

Hal itu diungkapkan Amien, saat memberi testimoni pada sarasehan yang digelar "Megawati Institute" dalam rangka kegiatan bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno yang dibuka Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, Rabu (27/6), di Jakarta.

Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PAN, itu menceritakan, salah satu pemikiran kritis atas revolusi Perancis yang menghasilkan kebebasan politik. Namun, belum tentu bisa bebas dalam hal ekonomi. Contohnya, seorang buruh pabrik bisa saja melempar seorang pejabat negara dengan suara politiknya. Namun keadaan itu belum tentu terjadi di ekonomi.

"Seorang pegawai pabrik bisa melempar pejabat menteri, tapi ketika masuk ke pabrik, dia bisa dilempar begitu saja, dan mati kelaparan di jalan. Itulah sekarang," tegasnya.

Ia juga mengkritik ekonomi Indonesia sekarang ini. Menurutnya, saat ini ekonomi Indonesia adalah ekonomi kapitalis, ekonomi komprador dan ekonomi gendeng-gendengan.

"Tapi kalau kita omongkan seperti berteriak di tengah padang pasir. Sekarang berpulang ke saudara-saudara, take over the job, saya hanya bisa berdoa untuk anda semua," ungkap Amien Rais.
http://www.jpnn.com/read/2012/06/27/...-Lagi-Gendeng-

--------------------

NKRI jadi begini ini, gara-gara Pak Amien Rais juga di awal Reformasi dulu, mengorbankan tatanan yang sudah dibuat oleh 'founding father' negara ini, lalu mengobrak-abrik tatanan yang sudah baik itu ... di awali dengan mesponsori amandemen UUD 1945. Amandemen konstitusi itulah yang menjadi cikal bakal masuknya NEOLIBERALISME di Indonesia! Kok bisa? Lhaaa eyaaalah! Coba lihat pasal 33 UUD 1945 yang sudah di amandemen oleh Pak Amien cs itu. Disana ditambahin satu ayat lagi yang mengizinkan masuknya paham Liberalisme dalam sistem ekonomi Indonesia. Perhatikan isi pasal 33 yang sudah diubah itu:

Quote:

BAB XIV: PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
Pasal 33
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Diamana letak masalahnya?
Itu perhatikan kata "efisiensi" yang di bold itu. Konsep effisien atau effisiensi (efficient) adalah konsep dasar dalam teori ekonomi Pasar (Liberalisme), bahwa dalam suatu kegiatan ekonomi itu, terutama produksi, harus diterapkan konsep ekonomi yaitu memperoleh hasil semaksimal mungkin dengan biaya serendah mungkin. Biaya yang serendah mungkin hanya mungkin diperoleh dengan memaksimal nilai out put (dengan cara memaksimalkan harga jual barang di pasar dan mengenjot produksinya semaksimal mungkin) dan meminimalkan biaya produksi (dengan cara mencari harga input tenaga kerja, modal dan bahan baku semurah mungkin, serta pemakaian teknologi yang hemat SDA dan SDM). Itulah yang disebut EFISIEN. Dan itulah "RUH" sesungguhnya dari Kapitalisme atau Liberalisme. Amien Rais karena hanya akhli politik, sepertinya tak memahami betul dengan baik tentang konsep efisien itu, saat rekan-rekannya atau pihak asing melalui 'konsultan'nya, memasukkan kata itu di dalam amandemen UUD 1945 lalu.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...