Gara-gara Maling, 2 Polisi Ribut

Quote:

Gara-gara Maling, 2 Polisi Ribut


Soal Biaya Berobat Karena Bonyok Dimassa

MEDAN – PM

Gara-gara maling kereta, 2 polisi malah jadi bertengkar mulut. Ini terjadi saat

Personil Pamobvit Polresta Medan mengantarkan M. Akbar (28) ke Gedung Reskrim Polresta Medan, Kamis (7/6) siang. Akbar sebelumnya dibonyoki massa di Komplek Tomang Elok setelah tepergok mencuri Ninja hijau BK 3728 AAI milik Ricko Sinuhaji, warga Jalan Binjai km 15, Sunggal.

Kala itu, Akbar dibonceng temannya, Sudirman, yang menetap di Jalan Medan-Binjai km 15,7. Mengendarai Mio Soul, Sudirman dan Akbar memang berencana mencuri kereta. Nah, di lokasi kejadian, Akbar melihat Ninja parkir. Dia lalu turun dan mendekati kereta tersebut. Sementara Sudirman menunggu di atas kereta sembari memantau situasi.

Saat berhasil mematahkan stang Ninja yang sedang terkunci, Akbar mencoba mendorongnya. Sial, baru lima langkah berjalan, satpam memergokinya. Begitu ditanya, dia gugup. Bersamaan, pemilik kereta keluar dan langsung meneriaki Akbar.

Tanpa dikomando, massa menghajar Akbar. Sementara, Sudirman kabur begitu melihat rekannya dipermak. Akbar bahkan nyaris dibakar. Buktinya, massa telah membeli bensin eceran dan berniat membakarnya. Beruntung, personil Pamobvit yang sedang menjaga bank di komplek itu, langsung mengamankannya lalu memboyongnya ke Polresta Medan.

Nah, saat penyerahan itulah terjadi perdebatan. Personil Reskrim Polresta Medan meminta agar Akbar diobati dulu ke rumah sakit. Soalnya, sekujur tubuhnya memar dan babak belur. "Kalian bawalah dia ke rumah sakit, masa seperti ini kalian kasih dengan kami. Kan nggak mungkin pakai uang aku yang bawa dia berobat," tandas personil piket tersebut kepada petugas Pamobvit.

Mendengar itu, personil Pamobvit kesal. "Saya mengamankan dia Pak, dan saya bawa ke sini. Itu bukan tugas saya, tugas saya saja jaga bank. Tugas saya hanya menyerahkan dia ke sini, untuk lebih lanjut itu tugas kalian," kesalnya kemudian meninggalkan ruangan Reskrim Polresta Medan.

Sementara, kepada kru Koran ini, Akbar mengaku sudah pernah berhasil mencuri Mio. "Pertama di Jalan Sekip, aku dapat bagian seribu (1 juta). Kawan aku yang jual, dia bilang jual ke Aceh," katanya. "Istri baru melahirkan anak kedua, jadi butuh biaya. Sekarang sudah di rumah, itulah bang makanya aku butuh uang," katanya dengan bibir dower.

Akbar adalah pekerja di sebuah event organizer. "Aku tinggal di Jalan Sei Batang Hari dekat mesjid, masuk ke dalam dikit. Tunggu ada band yang datang, atau artis yang datang bang baru ada job dari EO. Itupun sebulan sekali belum tentu ada, terpaksalah," ucapnya dengan tangan diborgol. Kanit Ranmor Polresta Medan, AKP Ronal Sipayung mengaku masih mengembangkan kasus tersebut karena pelakunya tak sendiri.(eza/joe)

http://www.posmetro-medan.com/?p=3163
apes maling ini, jadi ndak dibawa ke rumkit?:ngakaks

bonus cerita lucu:D

Quote:

Saksi Sidang


Lae Togar menjadi saksi dalam kasus pencurian. Kemarin, dia dipanggil untuk bersaksi. Mengenakan pakaian rapi, Lae Togar hadir di persidangan yang dipenuhi pengunjung. Maklum, pencuri ini sudah sangat meresahkan warga. Saat bersaksi, Lae Togar sempat membuat hakim kesal.

Hakim: "Anda kenal dengan tersangka?"
Lae Togar: "Tidak pak!"
Hakim (mengulang): "Anda tidak kenal dengan orang ini?"
Lae Togar: "Kalau dia kenal, namanya Kadir, bukan Tersangka."
Hakim (mulai jengkel): "Jadi anda kenal dengan saudara Kadir?"
Lae Togar: "Tidak Pak."
Hakim (geram): "Lhoo… Tadi katanya kenal?!"
Lae Togar: "Sama Kadir kenal, sama saudaranya tidak!"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...