(Jadi sarana bermain bocah labil)Jembatan Rel KA Banjirkanal Sepi Pengawasan

Quote:

SEMARANG – Pengawasan di wilayah jembatan rel kereta api (KA) Banjir Kanal Barat Semarang dinilai tidak maksimal. Hampir tiap hari banyak anak-anak yang bermain di atas jembatan tersebut dan mandi di sungai.

Kebiasaan mandi di sungai dan bermain di atas jembatan rel KA dilakukan oleh sejumlah anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari lokasi jembatan rel KA tersebut. "Hampir setiap pulang sekolah, anak-anak pasti bermain di jembatan rel ini.Kebanyakan mereka siswa SMP.

Jumlahnya sangat banyak,bisa sampai 20 orang," kata Pujo Hartono, warga Poncowolo Gang 3 Nomor 676 Kelurahan Pindrikan,Kecamatan Semarang Tengah yang kebetulan juga seorang pedagang kaki lima (PKL) Kokrosono dekat dengan lokasi,kemarin. Ditambahkannya, jembatan rel KA tersebut berpotensi besar memicu kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa. Sebab, laju KA yang melintas rata-rata berkecepatan tinggi.

Apalagi, di lokasi itu sedang dilakukan pembangunan jembatan rel ganda."Semua orang pasti tahu kalau itu sangat berbahaya. Sudah dipastikan mati kalau tersambar kereta api,"lanjutnya. Dia berharap, pemerintah berkait dapat melakukan tindakan tegas guna pengawasan di wilayah yang rawan terjadi kecelakaan, terutama di jembatan rel KA Banjirkanal Barat. "Masyarakat kesulitan menegur anak-anak, karena dianggap biasa.

Tapi kalau yang memberikan peringatan itu pemerintah saya pikir bisa membuat mereka jera,"paparnya. Sementara salah seorang penjaga palang pintu rel KA Banjirkanal Barat,Joko Waluyo mengaku sudah sering memberikan peringatan. Namun belum mendapatkan respons posistif dari anak-anak tersebut. Kendati demikian, dia mengaku belum melaporkan hal itu kepada pihak-pihak terkait.

Sejauh ini, dia hanya bekerjasama dengan pihak proyek pembangunan jalur ganda untuk mencegah anak-anak maupun orang dewasa yang tidak mempunyai kesadaran terhadap berbahayanya berada di jembatan rel KA. "Saya belum melaporkan ini kepada atasan, tapi kami sudah berupaya secara langsung untuk terus meberikan peringatan kepada mereka.Ya, karena anak-anak, sangat sulit untuk diajak bicara.Tetap saja bermain di situ,"ujarnya. ● wikha setiawan
http://www.seputar-indonesia.com/edi...t/view/501265/

mungkin anak-anak labil ini baru kapok kalau sudah mencium Argo Bromo Anggrek yanga lari dengan kecepatan penuh
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...