Quote:
| JAKARTA - Indonesia harus belajar dari Irak untuk mengurangi laju konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Untuk mengurangi konsumsi BBM subsidi, pemerintah Irak menaikkan harga BBM secara bertahap sampai 40 kali sejak 2006. "Waktu itu harga BBM lebih murah dibandingkan harga sebotor air," ungkap Deputi Perdana Menteri Bidang Energi Irak Hussain Al-Shahristani, tadi malam. Dengan cadangan minyak bumi sebesar 143 miliar barel, Irak mampu mengurangi subsidi BBM. Sebaliknya Indonesia yang hanya memiliki cadangan minyak bumi 4 miliar barel, malahan gagal memangkas subsidi BBM. Hussain menyampaikan harga BBM yang murah membuat masyarakat boros dan tingginya angka penyelundupan BBM ke negara lain. Apalagi ia melihat penikmat BBM subsidi adalah orang-orang kaya. Menurutnya, penaikan harga efektif untuk menekan konsumsi BBM di Irak. Konsumsi BBM pun dapat turun sampai 40% selama enam tahun. "Penyelundupan pun berkurang karena harga BBM di Irak setara dengan negara-negara tetangga kami," tambahnya. Dengan penghematan subsidi BBM tersebut, anggaran bisa dialokasikan untuk pembangunan, seperti pembangunan sektor transportasi. Hussain mengingatkan Indonesia bahwa subsidi BBM yang besar tidak memiliki manfaat yang baik bagi pembangunan negara. |
ane sih dalam keseharian lebih sering jalan kaki dan ngontel.....
tapi kalau diterapkan di Indonesia bakal menimbulkan gejolak pak,
apalagi bagi yang pada gambar di bawah ini, pasti gak bakal setuju :D
![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tH6D_5f25QPAmWaanidPGxC17c6PV9GW5xkU9sGnY-dLn6dNjxqSomNV7Wdc0zUg2xzih57PnjR7d9Z0im9uSjdUdYJVfs5sQcbvl_TPENcT6J8W-DuHc_0N5uvGSvwcUOBjx53L_fynARuJT8e6yXciFMSo_iHYedmeGugDIowA81=s0-d)
