LSI: 2014, Demokrat Kehilangan Tahta Kekuasaan !

LSI: 2014, Demokrat Kehilangan Tahta Kekuasaan

[imagetag]
Rilis hasil survei LSI [Gatranews/Iwan]

SUNDAY, 17 JUNE 2012 15:02
Jakarta - Hasil survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, Partai Demokrat terancam kehilangan kekuasaan pada Pemilu 2014. Menurut survei yang dilakukan pada 2 sampai 11 Juni 2012 dan dirilis Minggu (17/6), partai berlambang bintang berkaki tiga ini hanya dipilih 11,3 persen dari 1.200 responden.

"Hasil survei terkini, Demokrat terpuruk di posisi ketiga, dan posisinya terancam anjlok dari divisi utama ke papan tengah. Partai ini terancam hanya mendapat dukungan di bawah angka 10 persen," ungkap peneliti LSI Adji Alfaraby, di Kantor LSI, Jakarta Timur, Minggu.

Menurutnya, tren elektabilitas pemilih terhadap Partai Demokrat terus menurun sejak Januari 2011, dari angka 20,5 persen, menjadi 15,5 persen pada Juni, dan sempat naik 1 persen, yakni 16,5 persen pada Oktober pada tahun yang sama. Kemudian, elektabilitas terhadap partai ini terus melorot pada angka 13,7 persen pada Januari 2012 dan terakhir hanya didukung 11,3 persen pada Juni 2012.

"Pertai Demokrat semakin menjauh dari perolehan suaranya pada pemilihan umum tahun 2009. Jika tidak ditahan, tren itu akan terus menurun dan menyamai perolehan Partai Demokrat pada tahun 2004 yang hanya di angka 7,5 persen," ujarnya.

Sebelumnya, pada Pemilu tahun 2009, Partai Demokrat memenangkan Pemilu, baik Pemilu legislatif dan presiden. Namun, angka itu terus tergerus, sehingga pada Pemilu 2014, baik pemilu legislatif dan presiden, Partai Demokrat akan kehilangan khitahnya.

Survei ini merupakan hasil riset nasional terbaru LSI menggunakan metode standar dan multi stage random sampling. Responden dipilih secara acak atau rendom dan diwawancarai secara tatap muka.

"Total responden sebanyak 1.200 mewakkili semua provinsi yang dilakukan mulai 2-11 Juni 2012 dengan margin of error plus minus 2,9 persen," paparnya. [IS]

http://www.gatra.com/nasional-cp/1-n...ahta-kekuasaan

Ini 3 Hal Penyebab Kemerosotan Partai Demokrat
[imagetag]
Muhammad Taufiqqurahman
Minggu, 17/06/2012 14:33 WIB

Jakarta Elektabilitas Partai Demokrat (PD) terus melorot hingga mencapai 11.3 persen. Berikut hasil analisis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) atas penyebab keterpurukan PD.

Ada tiga hal yang menyebabkan keterpurukan PD. Pertama, PD gagal melakukan kontrol terhadap isu negatif di internal. Kasus Hambalang dan Wisma Atlet yang menyebut dua tokoh sentral PD yaitu Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng, menjadi penyebab PD tersandera dan menunjukkan pengelolaan internal PD gagal.

"Jika terus terkatung dan isu Hambalang terus bergulir sampai 2014, kemerosotan Demokrat terus terjadi," ujar peneliti LSI Adjie Alfaraby di kantor LSI, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Minggu (17/6/2012).

"Partai Demokrat terkorbankan karena prosedur internal partai sendiri dan ketiadaan leadership yang efektif," tambahnya.

Adjie melanjutkan, penyebab kedua kemerosotan PD adalah adanya kekecewaan kinerja dan kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang semakin banyak disuarakan oleh aneka komunitas.

Beberapa komunitas itu seperti pegiat antikorupsi yang kecewa karena kasus korupsi muncul dari partai SBY sendiri.

"Pegiat kemajemukan masyarakat yang menilai SBY tidak melakukan tindakan yang berarti ketika kekerasan berkedok agama dipaksakan untuk menekan kebebasan beragama," jelasnya.

Kekecewaan terhadap SBY, lanjut Adjie, berimbas pada kekecewaan atas PD. Naik turunnya dukungan SBY otomatis mempengaruhi naik dan turunnya elektabilitas PD.

Penyebab ketiga merosotnya tingkat popularitas dan keterpilihan PD, karena merujuk pada program-program kerja yang langsung masuk ke tengah masyarakat. Selain itu, beberapa partai telah resmi mendeklarasikan capresnya.

"Namun PD masih disibukkan oleh pertengkaran internal. Bahkan ketua umum dan sekjennya di Maluku Utara terkesan 'diusir' oleh komunitas partainya sendiri yang sedang berkonflik," terangnya.

Oleh karenanya, kepemimpinan SBY selaku penentu utama PD diuji. Jika masih terkesan lambat dan tidak ingin mengambil resiko, maka PD akan kembali menjadi partai papan tengah.

"Namun jika SBY bertindak tegas, selayaknya seorang yang memegang komando, lalu melakukan pembersihan partai, 2014 masih terbuka bagi PD," ujarnya.

Analisis ini berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada 2-11 Juni 2012, dengan metode multistage random sampling dari 1.200 responden. Survei ini dilakukan dengan metode wawancara.

Hasilnya Partai Golkar berada di posisi pertama sebagai partai pilihan responden dengan 20.9 persen. Menyusul PDIP dengan dukungan 14 persen dan Demokrat dengan 11,3 persen.

(fiq/fdn)

http://news.detik..com/read/2012/06/...at?nd992203605

Survei LSI: Demokrat Jadi Partai Papan Tengah dalam Pemilu 2014

[imagetag]
Laporan: Ihsan Dalimunthe
Minggu, 17 Juni 2012 , 13:01:00 WIB
RMOL. Demokrat diprediksi tidak akan lagi memegang kursi kekuasaan di pemerintah.

Dalam pemilu 2009, Demokrat memang memenangkan pemilu legislatif ataupun pemilu presiden. Namun di tahun 2014, survei menunjukkan dukungan kepada Demokrat sangat menurun drastis.

Bahkan, di tengah suara partai yang terus anjlok, beberapa sosok yang disebut-sebut capres Demokrat pun tidak ada yang masuk ke dalam kelompok papan atas. Bila tidak ditanggulangi dengan cepat, Demokrat akan kembali seperti Pemilu 2004 dan hanya memperoleh 7,5 persen.

"Demokrat hanya sebagai partai papan tengah, dan minus calon calon presiden yang kuat," kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfarabi, dalam jumpa pers bertema "Lengserkah Dominasi Demokrat dari Kekuasaan 2014" di kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur (Minggu, 17/6)

Menurut Adjie, Demokrat sudah tidak berada di noomor satu lagi sejak Juni 2011. Pada Januari 2012 pun LSI merilis survei, Demokrat bahkan sudah tidak disalip oleh Golkar dan PDI Perjuangan.

"Yang paling telak membuat partai SBY ini mulai turun di tahun 2011 adalah kasus wisama atlet, kemudian sampai Juni 201, perolehan hanya di bawah 10 persen," tegas Adjie.

Adjie pun mengatakan survei yang digelar pada 2-11 Juni ini menggunakan metode multi stage random sampling dengan margin of error plus minus 2,9 persen. [ysa]

http://www.rmol.co/read/2012/06/17/6...am-Pemilu-2014

Quote:

Tapi setidaknya ada kenangan publik yg tak terlupakan yaitu saat Nazar ditangkap,bernyanyi, Angie, Blackberry dan kenangan apel malang serta apel washington :D... dan juga MONAS !! :D
[imagetag]

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...