http://news.detik.com/read/2012/06/1...us-langit-biru
[/quote]
Jakarta Mabes Polri mengakui kesulitan dalam menangani kasus dugaan penggelapan, penipuan dan money laundering di Koperasi Langit Biru (KLB). Sedikitnya pelaporan investor yang menjadi korban menjadi salah satu kendala Polri dalam menyelidiki kasus tersebut.
"Korbannya baru empat orang saja yang melapor dari ratusan ribu investor yang ada. Kalau korban cuma empat orang, ini jadi buntu," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Saud Usman kepada detikcom, Senin (18/6/2012).
Saud mendorong agar para investor yang merasa dirugikan untuk segera melapor ke polisi. Polri telah membuka posko pengaduan para investor yang merasa di rugikan di Polres Tangerang.
Saud melanjutkan, semakin banyak korban yang melapor akan semakin memudahkan penyelidikan dan penyidikan polisi. "Kita harap korban pada melapor agar kita tahu bagaimana modusnya, asetnya berapa. Semakin banyak keterangan yang kita peroleh kan semakin baik," paparnya.
Selain mengumpulkan para korban, Polri juga tengah menghimpun keterangan para saksi. Ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Jaya Komara, pimpinan KLB mengatur keuangan yang disetor para nasabah.
"Apakah disimpan di bank atau tunai. Kalau tunai, dia simpan di mana, si bawah kasurkah atau di bawah bantalkah. Ini kan perlu kita ketahui juga," tutupnya.
Ratusan ribu investor KLB sempat ricuh saat manajemen berjanji melakukan pencairan bonus pada tanggal 2 Juni 2012 lalu. Namun, hingga hari H-nya, manajemen tidak juga mencairkan bonus yang dijanjikan terhadap para investor.
Jaya Komara selaku pimpinan di KLB seolah hilang ditelan bumi sejak saat itu. Alhasil, para investor kemudian menjarah produk KLB yang disimpan di gudang.
Polisi telah menetapkan Jaya Komara sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Pria asal Garut, Jawa Barat ini kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
KLB setidaknya telah mengumpulkan 125 ribu investor sejak tahun 2005. Sejak saat itu, investornya terus bertambah hingga mencapai 125 ribu.
(mei/ndr)
[/quote]
Kepada masyarakat yg menjadi korban, diharap untuk segera melapor kepada kepolisian setempat. Atau tidak ada yang merasa menjadi korban?
125 ribu investor kenapa tidak segera melapor kepada Polisi?
[/quote]
Jakarta Mabes Polri mengakui kesulitan dalam menangani kasus dugaan penggelapan, penipuan dan money laundering di Koperasi Langit Biru (KLB). Sedikitnya pelaporan investor yang menjadi korban menjadi salah satu kendala Polri dalam menyelidiki kasus tersebut.
"Korbannya baru empat orang saja yang melapor dari ratusan ribu investor yang ada. Kalau korban cuma empat orang, ini jadi buntu," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Saud Usman kepada detikcom, Senin (18/6/2012).
Saud mendorong agar para investor yang merasa dirugikan untuk segera melapor ke polisi. Polri telah membuka posko pengaduan para investor yang merasa di rugikan di Polres Tangerang.
Saud melanjutkan, semakin banyak korban yang melapor akan semakin memudahkan penyelidikan dan penyidikan polisi. "Kita harap korban pada melapor agar kita tahu bagaimana modusnya, asetnya berapa. Semakin banyak keterangan yang kita peroleh kan semakin baik," paparnya.
Selain mengumpulkan para korban, Polri juga tengah menghimpun keterangan para saksi. Ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Jaya Komara, pimpinan KLB mengatur keuangan yang disetor para nasabah.
"Apakah disimpan di bank atau tunai. Kalau tunai, dia simpan di mana, si bawah kasurkah atau di bawah bantalkah. Ini kan perlu kita ketahui juga," tutupnya.
Ratusan ribu investor KLB sempat ricuh saat manajemen berjanji melakukan pencairan bonus pada tanggal 2 Juni 2012 lalu. Namun, hingga hari H-nya, manajemen tidak juga mencairkan bonus yang dijanjikan terhadap para investor.
Jaya Komara selaku pimpinan di KLB seolah hilang ditelan bumi sejak saat itu. Alhasil, para investor kemudian menjarah produk KLB yang disimpan di gudang.
Polisi telah menetapkan Jaya Komara sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Pria asal Garut, Jawa Barat ini kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
KLB setidaknya telah mengumpulkan 125 ribu investor sejak tahun 2005. Sejak saat itu, investornya terus bertambah hingga mencapai 125 ribu.
(mei/ndr)
[/quote]
Kepada masyarakat yg menjadi korban, diharap untuk segera melapor kepada kepolisian setempat. Atau tidak ada yang merasa menjadi korban?
125 ribu investor kenapa tidak segera melapor kepada Polisi?
