Pengemis Lhokseumawe Tak Terima Duit Recehan

Pengemis Lhokseumawe Tak Terima Duit Recehan
Tribunnews.com - Rabu, 6 Juni 2012 11:32 WIB

[imagetag]
Illustrasi Pengemis

Laporan Wartawan TSerambi Indonesia, Saiful Bahri
TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Ternyata para pengemis (peminta-minta) di kawasan Lhokseumawe, makin menaikkan 'tarif' profesinya. Mereka menolak menerima uang recehan yaitu uang logam pecahan Rp 200 sampai Rp 500, dengan dalih tidak laku lagi sebagai alat jual-beli.

Seperti dialami Dimas, seorang warga Lhokseumawe yang ikhlas menyodorkan uang receh pecahan Rp 500, Rp 200 dan Rp 100 kepada seorang pengemis yang sedang meminta-minta di kopi Cekmat Lhokseumawe, Rabu (6/6/2012) pagi.

Namun, ia kaget saat tiga lempeng uang logam itu dikembalikan si pengemis sambil berkata, "Tak perlu uang itu, karena sudah tak laku lagi."

Pernyataan si pengemis menjadi topik pembicara warga kota Lhokseumawe, sebab sebelumnya Pimpinan BI Lhokseumawe, Zulfan Nukman, mengeluarkan surat himbauan bahwa semua uang recehan yang belum ada pernyataan resmi BI untuk ditarik dari peredaran, pasti masih berlaku. Bahkan bila memang warga banyak menyimpan uang pecahan dipersilahkan untuk menukar ke BI atau bank lainnya.(*)


http://www.tribunnews.com/2012/06/06...a-duit-recehan



Jadi teringat pepatah dari Bangladesh yg mengatakan... "Biar Miskin yang penting Sombong"... :ngacir:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...