Perampokan Bersenjata di DKI Makin Menggila, Jam Rawan Pukul 21:00 hingga 03:00 Pagi

Perampokan Bersenjata di DKI Makin Menggila
Aparat Lemah, Sistem Keamanan Tak Terintegrasi Dengan Baik

Jum'at, 22 Juni 2012 , 08:42:00 WIB

RMOL.Perampokan bersenjata api semakin menggila di Jakarta. Setidaknya, tercatat 32 kasus perampokan terjadi selama Januari hingga Juni. Aksinya makin nekat, di keramaian lalulintas. Pelaku tak segan melukai korban menggunakan timah panas.

Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Erlangga Masdiana mengatakan, maraknya kejahatan belakangan ini merupakan dampak lemahnya dan tidak terintegrasinya pengamanan oleh aparat.

Dia menyarankan, agar aparat bersama masyarakat lebih bersinergi dalam menjaga keamanan lingkungan. "Ini terkait pengamanan yang tidak terintegrasi secara baik," tegasnya.

Erlangga menilai, wilayah yang pengamanannya buruk sangat rawan menjadi lokasi kejahatan. "Biasanya di wilayah tersebut tidak terkoneksi antara aparat dan masyarakat, juga dengan pusat bisnis. Ada kesempatan, ada tempat, ada lingkungan dan ada orangnya (pelaku)," terangnya.

Pengamanan ini, lanjut Erlangga, juga harus semakin ditingkatkan mengingat kini para pelaku kejahatan menjadi semakin agresif dan berani karena membawa senjata api. Tidak sedikit yang bahkan berani menyerang polisi.

"Dengan senjata api, pelaku punya keberanian yang lebih dibanding polisi. Hal ini membuat polisi cukup kesulitan mengantisipasinya," ucap Erlangga.

Untuk melawan itu, katanya, aparat dan masyarakat harus berpikir taktis dalam mencari cara menghadapi para pelaku kejahatan. Salah satunya, memasang alarm otomatis atau bisa juga dengan menggunakan teknologi seperti CCTV serta alat pembela diri lainnya. "Sistem pengamanan sekarang bukan siskamling saja, tapi juga bisa dengan teknologi," tuturnya.

Erlangga mengingatkan agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan dan selalu mempersiapkan diri menghadapi kondisi terburuk. Selain itu, masyarakat juga perlu membekali diri dengan kemampuan bela diri atau berbekal nomor-nomor darurat.

Erlangga menyarankan, ada baiknya masyarakat tidak menonjolkan diri dengan harta atau kekayaan yang dimiliki. Hal ini demi mengurangi risiko menjadi korban tindak kriminal. "Jangan eksibisionis. Jangan terlalu menonjolkan diri atau pamer perhiasan yang dimiliki," tuturnya.

Tingginya angka perampokan bersenjata diungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto. Sejak Januari hingga Juni 2012, ujarnya, terdapat 32 kasus perampokan minimarket.

Alfamart adalah minimarket yang paling sering menjadi korban perampokan. Tercatat ada 17 kasus perampokan di toko swalayan itu. Sedangkan perampokan di Indomaret tercatat sebanyak 10 kasus. di Circle-K ada 4 kasus dan Alfamidi 1 kasus.

Mei adalah bulan terbanyak terjadinya perampokan minimarket, yakni 10 kasus. Rinciannya, pada Januari terjadi 9 kasus, Februari 2 kasus, Maret 0, April 7 kasus, Mei 10 kasus, dan Juni 4 kasus. "Total kerugian mencapai Rp 390.466.300," jelas Rikwanto.

Karena itu, dia mengimbau masyarakat yang membawa uang dalam jumlah banyak agar meminta pengawalan petugas kepolisian. "Imbauan ini sudah seringkali disampaikan polisi, jadi masyarakat jangan ragu meminta bantuan polisi," katanya.

Seperti diberitakan, dalam kurun waktu satu pekan terakhir, dua aksi perampokan terjadi di Sunter, Jakarta Utara Selasa (12/6) dan Rabu (13/6) di Jatinegara, Jakarta Timur. Uang ratusan juta rupiah berhasil dibawa kabur, kawanan perampok yang mengumbar tembakan hingga mengakibatkan dua orang terluka.

Yang terbaru, empat perampok bersenjata api menembak paha Bambang Irianto (50) di depan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (17-6). Selain mengalami luka tembak, lelaki yang berprofesi sebagai notaris ini pun harus kehilangan uang Rp 300 juta miliknya.
http://nusantara.rmol.co/read/2012/0...akin-Menggila-


Pukul 21:00 Hingga 03:00, Waktu Paling Rawan Di DKI
Jum'at, 22 Juni 2012 , 08:38:00 WIB

RMOL.Kejahatan bisa muncul sewaktu-waktu dan siapa saja bisa menjadi korban. Namun, alangkah baiknya Anda lebih waspada pada jam-jam istirahat, yaitu pukul 21:00 - 24:00 WIB dan 24:00 - 03:00 WIB. Pasalnya, berdasarkan data dari Polres Jakarta Selatan selama lima bulan terakhir, tingkat kejahatan tertinggi terjadi pada jam-jam tersebut.

Tercatat, pada Mei 2012, ada 70 kejahatan pada jam 21:00 - 24:00 WIB. Kejahatan itu meliputi, penganiayaan berat (anirat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor (ranmor), judi dan narkoba.

Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Aswin menjelaskan, ada satu kasus pembunuhan, enam anirat (penganiayaan berat), 23 curat (pencurian dengan pemberatan), empat curas (pencurian dengan kekerasan), 12 curanmor (pencurian kendaraan bermotor), tiga judi dan 21 narkoba. "Semuanya dilakukan di jam-jam tersebut di bulan Mei," katanya.

Posisi tertinggi kedua berdasarkan jam kejahatannya terjadi pada pukul 24:00 - 03:00 WIB. "Pada jam itu ada 67 laporan dengan tertinggi untuk kasus pencurian motor dan narkoba," imbuhnya.

Polres Jakarta Selatan juga mencatat, pada Januari 2012 tercatat 52 kasus pada pukul 24:00 - 03:00 WIB, dengan tindakan yang menonjol sebanyak 21 kasus untuk pencurian bermotor. Se*dangkan pada bulan Februari tercatat 61 kasus pada pukul 24:00 - 03:00 WIB, dengan kasus yang paling banyak adalah kasus narkoba.

Pada Maret, tercatat terbanyak 81 kasus terjadi pada pukul 24:00 - 03:00 WIB, dengan kasus yang menonjol ialah narkoba sebanyak 34 kasus. Sedangkan bulan April waktu yang paling banyak kasus kejahatan adalah pukul 21:00 - 24:00 WIB dengan yang paling menonjol yaitu narkoba sebanyak 22 kasus.

Menuru Aswin, data ini juga menunjukkan bahwa kasus pencurian dengan pemberatan, seperti congkel rumah dan pencurian kendaraan bermotor menjadi waktu yang tepat untuk para pencuri beraksi, yaitu saat para korban terlelap. "Itu waktu-waktu orang untuk beristirahat," terang Aswin.

Karena itu, pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar memperhatikan keamanan kendaraan dan rumahnya sebelum beristirahat. "Kalau bisa kendaraan dipindahkan masuk ke rumah atau minimal dikunci ganda," saran Aswin.
http://nusantara.rmol.co/read/2012/0...-Rawan-Di-DKI-

-----------------

Kalau Ibukota sebuah negara dengan penduduk nomor 4 terbesar di dunia, dengan jumlah kekuatan militer dan kepolisian hampir 1 juta orang, modern, dan terlatih baik .... kok sampai seperti ini? Lhaaa terus apa kebijakan keamanan yang bisa menjamin rakyat bisa tenang? Padahal, di Jakarta ini, ratusan jenderal pada punya rumah disini, belum intelejennya, belum lagi security untuk Pejabat Tinggi itu. Bahkan di kota ini ada Istana Presiden, dan Presidennya tinggal disana pula. Apa ada kaitannya dengan suasana menjelang Pilkada Gubernur Jakarta? Kayaknya tidak jugalah! Menyedihkan memang!

:berduka
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...