Rektor Kampusnya Pak SBY waktu S3 dulu, IPB, Mulai ditanya-tanya KPK terkait Angie

[imagetag]


Rektor IPB mengaku tak kenal Angelina
FRIDAY, 15 JUNE 2012 23:12

JAKARTA - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan bahwa universitas yang dia pimpin tidak pernah memberi gratifikasi untuk Angelina Sondakh terkait proyek pengadaan peralatan laboratorium.

"Saya tidak pernah memberikan gratifikasi kepada Angelina Sondakh atau menginstruksikan staf dan pihak lain untuk melakukan hal tersebut," kata Herry Suhardiyanto, di Jakarta, Jumat.

Herry menegaskan bahwa dirinya tidak mengenal apalagi bertemu dengan mantan Putri Indonesia yang terjerat kasus korupsi Wisma Atlet (Kementerian Pemuda dan Olahraga) dan pengadaan sarana prasarana 16 universitas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Herry (14/6) sebagai saksi untuk memberikan keterangan seputar proyek pengadaan alat laboratorium dari IPB yang bernilai sekitar Rp40 miliar tahun anggaran 2010/2011 .

Di sisi lain, KPK menemukan 16 aliran dana mencurigakan yang masuk ke Angelina yang bernilai miliaran rupiah dan diduga berasal dari pemberian hadiah terkait penganggaran proyek di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendiknas pada saat itu) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

"IPB, dalam pendanaan alat laboratorium, sudah mengikuti seluruh prosedur yang berlaku," kata dia.

Herry sendiri mengaku senang sudah memenuhi penggilan KPK setelah pada jadwal pemanggilan sebelumnya (5/6) tidak bisa datang karena sedang di Turki.
http://www.waspada.co.id/index.php?o...ukum&Itemid=91

Pemeriksaan 16 Rektor PTN Oleh KPK?
Sabtu, 09 Juni 2012, 17:52 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rektor Universitas Udayana (Unud) Denpasar Prof Dr Made Bakta menyayangkan sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan memeriksa 16 rektor perguruan tinggi negeri, termasuk dirinya terkait dugaan penyalahgunaan dana APBN Perubahan Tahun 2010. "Apa tidak bisa laporan tertulis kami sampaikan kepada Pak Menteri, lalu beliau yang menyampaikan kepada KPK. Pemeriksaan ini menjadi 'image' yang kurang bagus. Apa tidak ada 'hidden' agenda?" katanya saat ditemui di sela-sela pertemuan tokoh Hindu dunia (World Hindu Summit) di Denpasar, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa Unud pada 2010 mendapat dana bersumber dari APBN Perubahan sebesar Rp 30 miliar dari total Rp100 miliar yang digelontorkan oleh pemerintah. "Prosedur yang dijalankan semua normal, kami dapat DIPA dari Kementerian, dan sudah ditender sesuai aturan yang ada. Badan Pemeriksa Keuangan juga sudah memeriksa. Ada kekurangan volume pekerjaan, sudah dibayar pula oleh rekanan," ucapnya.

Semestinya, lanjut dia, KPK mengoordinasikan dulu dengan pihak Kementerian Pendidikan jika memang perguruan tinggi ada kekeliruan. "Jika langsung diperiksa begini, kami berpikirnya jadi negatif dan tidak bagus bagi mahasiswa dan masyarakat," ujarnya. Ia meminta KPK mengecek dulu, di mana letak kesalahan para pimpinan perguruan tinggi dalam penggunaan dana APBN-P 2010. "Cobalah dicek, apakah persyaratan tendernya, proses tender atau apa. Proses tender memang ada pada kami, tetapi persetujuan ada pada Menteri," katanya.

Sekali pun nanti tidak terbukti korupsi, menurut dia, akan terbangun citra negatif tehadap kampus di kalangan masyarakat. Bakta menjelaskan bahwa dari 16 rektor tersebut, ada dua yang sudah dipanggil, yakni Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten. Rektor IPB Bogor belum menjawab panggilan tersebut karena masih berada di luar negeri. "Kalau memang harus diperiksa, kami harus taat hukum dan tidak bisa menolak. Tetapi apa tidak bisa dengan cara-cara lain? Mohon dilihat juga peran perguruan tinggi," ucapnya.

Sekalipun ia menyayangkan panggilan KPK, namun Bakta mengaku sudah menyiapkan data dan fakta terkait dengan rencana pemeriksaan dirinya. Ia mengakui bahwa namanya tercantum dalam daftar rektor yang akan diperiksa membuat kaget para pejabat di tingkat Kementerian Pendidikan. "Beberapa ada yang sudah menelepon saya, dan menanyakan kenapa tidak ada laporan ke Dikti dan sebagainya. Saya menjelaskan jika saya juga tidak tahu semua itu," ujar Bakta.
http://www.republika.co.id/berita/pe...r-ptn-oleh-kpk

---------------

Kalau ada anak STAN di forum ini, pasti dia bilang:
"Nah lhoooo ... kalau anak STAN ketahuan korupsi, langsung ribut menuduh kami semua a-moral!
Tapi masih lumayan kampus kami, yang terlibat hanya oknum alumni saja seperti Gayus itu.
Tapi lihat itu IPB, malahan Pak Rektornya? Bahkan masih 15 Rektor lagi yang akan diperiksa pulak!
Apa kata dunia?"

:ngakak
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...