Jakarta Politikus Partai Demokrat sekaligus pakar telematika, Roy Suryo, meminta Badan Kehormatan (BK) DPR bersikap tegas terkait kasus video porno yang melibatkan sosok mirip anggota DPR. Roy mengingatkan BK tak bingung dengan penjelasan berbeda yang disampaikan ahli.
"Saya mengingatkan pada BK agar menjunjung tinggi kejujuran dan supaya marwah terjaga. Kenapa saya menyampaikan itu karena BK ada kebingungan terkait kasus video porno yang konon melibatkan anggota DPR," kata Roy saat berbincang dengan detikcom, Kamis (7/6/2012).
Rencananya, anggota Komisi I DPR ini akan menghadiri undangan BK DPR sore nanti. Dia akan menjelaskan soal kompetensi dua ahli yang diundang BK dan perbedaan pendapat di antara keduanya.
"BK belum jadi memutuskan kasus ini karena ada pendapat ada ahli yang berbeda, saya tidak mau sekali masuk ke kasusnya, asli apa tidak. Tapi saya ingin mengingatkan tidak perlu bingung karena ahli bisa saja salah, tapi tidak boleh bohong," jelasnya.
Roy menduga ada ahli yang sudah berpendapat sesuai dengan bidangnya. Namun ada satu lagi yang dia anggap belum kompeten, terutama dalam urusan telematika.
"Ada yang bilang 99 persen itu rekayasa. Menurut saya, kalau nggak bisa jangan berani memastikan itu rekayasa, padahal bukan kompeten di bidangnya," tambah Roy.
Karena itu, pria berkumis ini meminta agar kasus video porno tidak berhenti sampai di BK. Perlu ada tindak lanjut di kepolisian, terlebih lagi politikus PDI Perjuangan Ario Bimo yang namanya sempat disebut terkait dengan video tersebut sudah melakukan pelaporan.
"Saya tidak rela BK kehilangan kehormatan karena tidak bisa memeriksa kasus ini. Apalagi masyarakat," tegasnya.
kalau 100 % asli tapi tidak kompeten ahli bukan sih ?
"Saya mengingatkan pada BK agar menjunjung tinggi kejujuran dan supaya marwah terjaga. Kenapa saya menyampaikan itu karena BK ada kebingungan terkait kasus video porno yang konon melibatkan anggota DPR," kata Roy saat berbincang dengan detikcom, Kamis (7/6/2012).
Rencananya, anggota Komisi I DPR ini akan menghadiri undangan BK DPR sore nanti. Dia akan menjelaskan soal kompetensi dua ahli yang diundang BK dan perbedaan pendapat di antara keduanya.
"BK belum jadi memutuskan kasus ini karena ada pendapat ada ahli yang berbeda, saya tidak mau sekali masuk ke kasusnya, asli apa tidak. Tapi saya ingin mengingatkan tidak perlu bingung karena ahli bisa saja salah, tapi tidak boleh bohong," jelasnya.
Roy menduga ada ahli yang sudah berpendapat sesuai dengan bidangnya. Namun ada satu lagi yang dia anggap belum kompeten, terutama dalam urusan telematika.
"Ada yang bilang 99 persen itu rekayasa. Menurut saya, kalau nggak bisa jangan berani memastikan itu rekayasa, padahal bukan kompeten di bidangnya," tambah Roy.
Karena itu, pria berkumis ini meminta agar kasus video porno tidak berhenti sampai di BK. Perlu ada tindak lanjut di kepolisian, terlebih lagi politikus PDI Perjuangan Ario Bimo yang namanya sempat disebut terkait dengan video tersebut sudah melakukan pelaporan.
"Saya tidak rela BK kehilangan kehormatan karena tidak bisa memeriksa kasus ini. Apalagi masyarakat," tegasnya.
kalau 100 % asli tapi tidak kompeten ahli bukan sih ?
