Rp918 M untuk BP Batam

Anggota DPR-RI daerah pemilihan Propinsi Kepri, DR. Harry Azhar Azis, mengungkapkan, bahwa Pemerintah pusat berencana menganggarkan dana sebesar Rp918 miliar untuk pembiayaan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Dana tersebut akan dialokasikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2013.

Harry yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi XI DPR-RI mengatakan, anggaran untuk BP Batam sudah disetujui Komisi VI DPR RI, tinggal ditetapkan saja. Meski demikian Harry mengaku belum mengetahui anggaran itu akan dialokasikan untuk kebutuhan apa saja.

Pada sisi lain, Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengatakan, jika disetujui oleh pemerintah pusat, dana sebesar Rp918 miliar akan digunakan untuk pengembangan sarana dan prasana, diantaranya yakni pengembangan dermaga Batu Ampar.

Disamping itu, dana tersebut juga dialokasikan untuk kebutuhan operasional seperti pembayaran gaji pegawai di lingkungan BP Batam dan perawatan serta perbaikan sarana dan prasarana yang ada.

Jika pada tahun 2012, BP Batam mendapatkan alokasi anggaran dari APBN, sebesar Rp640 miliar, maka jika dibandingkan dengan rencana anggaran tahun 2013, terdapat kenaikan yang signifikan, yakni sebesar Rp278 miliar.

Peningkatan rencana alokasi anggaran yang bersumber dari APBN terhadap BP Batam, tidak dapat dipungkiri merupakan wujud dari perhatian pemerintah pusat terhadap keberadaan Kota Batam yang selalu digadang-gadangkan sebagai
Barometer pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga Batam senantiasa harus mampu secara signifikan memperbaiki kinerjanya dalam meningkatkan jumlah investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Batam, dengan posisinya yang strategis, juga merupakan daya tarik bagi para investor asing untuk menanamkan modalnya. Ibarat perempuan, Batam adalah seorang gadis cantik yang kecantikannya masih alami dan belum diketahui oleh banyak lelaki.

jauh-jauh hari, sebenarnya pemerintah pusat sudah paham betul dan sangat tahu persis dengan segala potensi dan "kecantikan" yang dimiliki oleh Batam, namun demikian pemerintah pusat masih setengah hati dalam memberikan porsi dan perhatian kepada Batam.

Memang, pemberian fasilitas Free Trade Zone (FTZ) kepada Batam, termasuk salah satu instrumen yang diperlukan oleh Batam, namun demikian penerapan FTZ masih payah, dengan segala benturan aturan dan ego sektoral, instrumen tersebut tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Jika memang, pemerintah pusat ingin menjadikan Batam, sebagai barometer pertumbuhan ekonomi nasional, tentunya Batam harus dikelola dan diperhatikan secara serius. Pemberian alokasi dana yang signifikan merupakan salah satu bentuk perhatian pusat.

Agar "anak gadis yang cantik ini" dapat dikenal oleh para "lelaki"tidak hanya dikawasan regional tapi juga dibelahan dunia lain, Batam harus berbenah, mempercantik diri dan memberikan dia belanja yang memadai.

Jika Batam memiliki biaya yang cukup yang nantinya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, regulasi yang berpihak kepada investasi dan didukung dengan kepastian hukum, sudah dapat ditebak, gadis cantik ini akan banyak dilamar para lelaki, dan cita-cita pemerintah pusat untuk menjadikan Batam, sebagai barometer pertumbuhan ekonomi nasional, akan segera terwujud.***

http://www.haluankepri.com/tajuk/305...bp-batam-.html

Semoga saja uang sebanyak situ bisa digunakan dengan sebaik mungkin :cendols
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...