[Suku Benggalis Serang Suku Tamil] Imigran Puncak Serang Tiga Kampung

JABODETABEK
Selasa, 19 Juni 2012 , 08:45:00
Imigran Puncak Serang Tiga Kampung

BOGOR-Belasan warga negara asing (WNA) asal Srilanka menyerang rekan senegaranya di Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Bogor, kemarin. Akibatnya, satu orang AN (35), mengalami luka serius di bagian kepala. Satu unit rumah, mobil dan motor rusak berat terkena lemparan batu.

Informasi yang dihimpun, peristiwa terjadi sekitar pukul 05:30, saat kondisi Desa Batulayang masih lengang. Dalam keheningan pagi itulah, sebuah unit mobil berpenumpang 15 orang dari Suku Benggalis mendatangi tiga perkampungan di Desa Batulayang, di antaranya Kampung Cibeurem, Batukasur dan Ciparelonggoan. Tiga Kampung itu dihuni oleh Suku Tamil, Srilanka.

Ke-15 orang tersebut turun serentak dari mobil dan beraksi secara membabibuta. Mereka merusak sebuah rumah di Kp. Cibeurem, RT 01/RW2, Desa Batulayang. Penghuni rumah dari suku Tamil, Toya Karan (28) hanya bisa bersembunyi di dalam kamar. Sementara rumahnya dilempari batu secara terus-menerus oleh imigran Suku Benggalis.

Akibatnya, sebuah mobil jenis Toyota Rush miliknya rusak parah, seluruh kaca rumah juga hancur dan sebuah unit motor merk Bajay Fulsar juga hancur. Beruntung, Toya beserta istrinya, Listiawati (20) dan seorang buah hatinya, Taharani (8 bulan) selamat.

Aksi kawanan Suku Benggalis tak hanya sampai di situ. Setelah puas merusak rumah dan harta benda Toya, ke-15 orang tersebut kemudian mendatangi sebuah rumah yang terletak di Kampung Batukasur, RT3/03, Desa Batulayang. Seorang penghuni rumah, AN (40), mengalami luka berat di bagian kepala akibat dikeroyok. AN hingga kini masih dirawat di RS Paru Cisarua dengan pengaman ketat aparat kepolisian.

Aksi Suku Benggalis berlanjut ke Kampung Ciparelonggoan. Namun, mereka tidak melakukan pengrusakan di Ciparelonggoan lantaran rumah kontrakan yang dihuni para Suku Tamill dalam kondisi kosong.

Beberapa warga menyebutkan, konflik antar Suku Benggalis dan Tamil sudah lama terjadi dan baru pecah sekarang. Konflik itu diduga dipicu oleh kecemburuan sosial. "Untuk sementara, informasi dipicu kecemburuan sosial. Korban mengaku tidak punya masalah apa-apa dengan Suku Benggalis. Hanya masalah kecemburuan kehidupan sosial orang Tamil yang lebih baik dari orang Benggalis," tutur Kasi Trantib Kecamatan Cisarua Hendayana kepada Radar Bogor, kemarin.

Hendayana menambahkan, hingga kini pihaknya masih mengantisipasi adanya penyerangan susulan. "Yang jelas jangan sampai ini berkelanjutan dan berimbas ke lingkungan warga. Kami khawatir warga akan semakin resah," tuturnya.

Terpisah, Sekcam Cisarua Taufik Imam Santoso mengatakan, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengusutan. "Insiden ini jelas pukulan berat bagi kami. Kita berharap, Kantor Imigrasi segera melakukan penertiban. Kasus seperti ini sudah berulang kali terjadi," ungkapnya.

Dikonfirmasi, Kapolsek Cisarua Kompol Hadi Santoso masih melakukan pengembangan dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi. "Masih dalam pengembangan," ungkapnya.

Terpisah, Kepala Kantor Imigrasi Bogor, Bambang Catur berjanji akan meningkatkan pengawasan terhadap keberadaan suku Tamil dan Suku Benggalis di Cisarua.

Ia menambahkan, Imigrasi akan memeriksa dokumen-dokumen yang dimiliki turis kebangsaan Srilanka, termasuk dokumen perjalanan resmi, visa hingga izin tinggal.

Ia menambahkan, apabila mereka tidak memiliki kelengkapan dokumen, beraari para imigran itu ilegal. Ia mengaku masih mengumpulkan bukti dan data-data terkait insiden yang terjadi kemarin sore. "Apabila terbukti, akan segera kami kandangi tanpa pandang bulu," tegasnya.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh sejumlah turis di kawasan Puncak itu sudah menyalahi aturan dan harus diproses melalui jalur hukum. Ia menjelaskan, akibat perseteruan itu, banyak warga lokal yang dirugikan, baik harta benda maupun kenyamanan. "Harus turut aturan yang berlaku, jangan hantam kromo, jangan berbuat gaduh terutama di wilayah yang bukan menjadi daerahnya," katanya.

Ia mengimbau masyarakat lokal melaporkan warga asing yang berbuat onar. "Laporkan kepada aparat setempat untuk ditindaklanjuti agar bisa ditindak secara hukum," ujarnya. (yus/yaz)


http://www.jpnn.com/read/2012/06/19/...-Tiga-Kampung-



Ini Suku Benggalis juga yg lagi rusuh dengan Penduduk Asli di Myanmar... bener2 deh... :mad:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...