Tanda2 DEMOKRAT Retak? Kalau Anas Ditendang, bisa jadi Lahir Demokrat-Perjuangan?

[imagetag]
Dewan Pembina partai DEMOKRAT, Dr.H.Susilo Bambang Yudhoyono

Hayono Isman: Demokrat 'Pecah' Terjadi Banyak Faksi

Jakartapress.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman menyatakan ada banyak faksi di internal Demokrat. Faksi-faksi ini juga yang membuat adanya perbedaan persepsi sesama kader.

"Ada, bukan hanya faksi Pak Andi Mallarangeng dan Marzuki. Ada faksi lain lagi, ada tiga empat sampai lima faksi mungkin ya. Tidak hanya terbatas pada faksinya Pak Andi dan Pak Marzuki saja," ujar Hayono di gedung DPR, Jakarta, Senin (6/2/2012).

Menurut dia, faksi-faksi dalam sebuah partai adalah wajar. Munculnya faksi di internal partai, tidak hanya terdapat di Demokrat. "Saya pikir biasa. Di sebuah partai ada faksi-faksi. Di partai manapun tidak hanya di Demokrat. Kita beruntung memiliki figur Pak SBY sebagai pemersatu faksi-faksi tersebut," katanya.

Dia mengatakan, dengan faksi-faksi itu, menimbulkan perpecahan dan silang pendapat di internal. Bahkan, disinyalir adanya kelompok tertentu di internal yang menggoyang Demokrat. Bahkan, Ketua Dewan Pembina Demokrat sendiri mengakui ada gerakan-gerakan politik internal. Hayono mengatakan, faksi-faksi itu sebagai suatu yang wajar, selama tidak saling menjatuhkan.

Namun, Wakil Ketua Dewan Pembina (Wakawanbin) Partai Demokrat, Marzuki Alie menegaskan bahwa jangan lagi ada pernyataan Demokrat terpecah. Hal ini diutarakan Marzuki menegaskan kembali pidato Ketua Wanbin SBY yang disampaikan di kediamannya di Cikeas, Bogor, Minggu (5/2/2012) sore.

"Sudah sangat tegas, jelas dan menjawab semua pertanyaan selama ini. Jangan lagi ada upaya-upaya untuk membelokkan masalah hukum seakan ada konflik internal di tubuh Demokrat. Semua kader PD harus menjalankan semua arahan dari Kawanbin tersebut," jelas Marzuki saat dihubungi.

Statemen SBY, lanjut Marzuki, adalah sebuah sikap tegas dan keras yang jarang diutarakan oleh SBY. Menurut Marzuki, ini sebagai penegasan sikap yang selama ini banyak pihak menilai Demokrat terombang-ambing dalam konflik internal. "Teguran keras juga ditujukan untuk orang-orang yang mau membusukan PD akan dilawan dan tidak bisa dibiarkan," katanya.

Sementara itu, terkait kader yang melanggar etika dan hukum, Demokrat tetap akan menindak tegas. Sesuai dengan aturan internal dan mempersilahkan proses hukum terus berlangsung. "Tentunya akan diambil tindakan dan itu oleh Dewan Kehormatan," kata Marzuki.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada seluruh kader di daerah maupun pusat untuk tetap solid meski saat ini partai sedang didalam kondisi terpuruk akibat kasus korupsi Wisma Atlet.

"Saya berharap kader yang menyampaikan SMS kepada saya, saya harap semua tetap tenang dan tetap jernih dan jangan mudah dipengaruhi dan diagitasi. Partai Demokrat masih eksis untuk pembangunan bangsa, masih memikirkan rakyatnya, untuk menjalankan kebijaksanaannya untuk rakyat kita. Dan pada kader harus yakin tidak ada kebijakan partai yang menyimpang. Ini penting," paparnya.
http://www.jakartapress.com/detail/r...i-banyak-faksi

Marzuki Tegaskan Demokrat Tidak Pecah
Kamis, 14 Juni 2012 11:27 wib

[imagetag]
Anas Urbaningrum

JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie menegaskan jika partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tetap utuh dan tidak pecah menjadi faksi-faksi. "Di Demokrat itu enggak ada kubu-kubu saya pastikan itu. Kalau ada kubu-kubuan sudah pecah itu. Apalagi saya kalau ada kubu-kubuan pasukan saya banyak bisa pecah itu," terang Marzuki saat ditemui wartawan di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (14/6/2012).

Ketua DPR RI ini mengaku sudah lima tahun menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) di partai berlambang bintang mercy tersebut. Sehingga, dia memastikan dukungan terhadapnya juga banyak. "Lima tahun sebagai Sekjen pasukan saya besar, yang cinta dengan saya banyak, tapi saya minta semua menudukung Mas Anas. Begitu kongres selesai saya minta kepada orang-orang saya untuk mendukung ketum terpilih, itulah keniscayaan Demokrat," papar Marzuki.

Ketika diminta konfirmasi perihal sikap Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum yang tidak hadir dalam acara silaturahmi Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator PD, Marzuki enggan berasumsi. "Saya enggak mau berasumsi dan menilai, karena saya tidak mengerti persoalannya apa," tandasnya
http://news.okezone.com/read/2012/06...at-tidak-pecah


Ruhut Sitompul : Anas Bukan Level SBY
KAMIS, 14 JUNI 2012 | 21:25 WIB

[imagetag]

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Komunikasi Partai Demokrat Ruhut Sitompul memberikan peringatan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum untuk tidak melawan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut dia, perlawanan terhadap SBY akan sia-sia. "Kalau Anas coba lawan Pak SBY, saya bilang nggak level itu," ujarnya kepada Tempo, Kamis 14 Juni.

Kemarin, SBY menyatakan akan menyingkirkan sejumlah kader Partai Demokrat yang bermasalah. Dalam pidatonya di acara Silaturahmi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat, SBY mengaku gerah dengan elektabilitas partainya yang merosot tajam akibat sejumlah kadernya disebut terlibat kasus korupsi.

Meskipun tidak menyebutkan nama, SBY tampak sedang menyindir Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Wakil Sekjen Angelina Sondakh serta Menpora Andi Malarangeng yang disebut terlibat dalam kasus wisma atlet dan Hambalang. SBY juga meminta mereka mengundurkan diri ketimbang didepak dari Partai Demokrat.

Dalam pertemuan itu, Anas sendiri tak hadir. Demikian pula dengan sejumlah pejabat teras DPP Partai Demokrat yang disebut-sebut dekat dengan mantan anggota KPU itu.

Ruhut sendiri menilai ketidakhadiran Anas bukan sebagai bentuk pembangkangan. Namun, ia tetap memperingatkan Anas dan kawan-kawan untuk tidak melawan titah SBY. "Demokrat itu ya SBY, beliau ikon Demokrat. Bukan Anas. Apapun yang terjadi pasti Pak SBY akan ambil tindakan tegas kepada kader yang bermasalah itu," katanya.

Ia mengatakan hanya ingin melihat ketidakhadiran Anas sebagai hal yang positif. "Mungkin dia tidak hadir karena ada kesibukan yang lebih penting. Saya berfikir positif saja. Saya tak mau berfikir Anas tidak hadir karena menggalang kekuatan dan sebagainya. Kalau itu dilakukan sia-sia saja. Ibaratnya tinju SBY itu kelas berat, Anas itu kelas bulu," kata politikus yang juga dikenal dengan sebutan Poltak ini.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...ukan-Level-SBY

--------------

Belum juga memasuki 2014, masih 2 tahun lagi, kok ini partai sudah mulai berantakan? Apalagi nanti kalau SBU lengser di tahun 2014, kayaknya ini partai akan terpecah-belah, apalagi kalau wacana pelengseran paksa Ketua Umumnya (yang dipilih resmi di Kongres partai itu), dipaksa turun. Bisa jadi akan lahir "DEMOKRAT-Perjuangan"
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...