Menteri Imigrasi Australia Chris Bowen mengatakan dia" tidak" memberikan toleransi untuk orang yang memperoleh status pengungsi berdasarkan informasi palsu. Dan pemerintahannya akan segera menyelidiki penyelundup manusia yang beroperasi di Australia, yang tinggal di ibu kota Canberra.
Pemimpin Oposisi Australia Tony Abbott menyebut pemerintah Australia benar-benar"" tidak kompeten pada perlindungan perbatasan, menyusul yang ditayangkan televisi ABC, Four Corners.
" Jika stasiun TV dapat menemukan [para penyelundup manusia], mengapa pemerintah Australia tidak bisa menghentikan mereka," ujar Abbott kepada pers.
Tadi malam televisi ABC, Four Corners menayangkan agen penyelundupan orang yang datang ke Australia dengan perahu, dimana ia menyamar sebagai pencari suaka dan telah diberikan tempat tinggal.
Program Four Corners menayangkan orang yang dikenal sebagai " Kapten Emad" di pinggiran Canberra utara Gungahlin, saat ia bekerja sebagai pengumpul troli di supermarket.
Kapten Emad diduga telah terlibat dengan penyelundup lain yang berbasis di Jakarta, Abu Ali Kuwait, di mana November 2010, sebanyak 97 pencari suaka dari Iran, Irak, dan Afganistan menaiki sebuah kapal dari Jakarta Utara, dan pada hari itu kapal tersebut menghilang di tengah laut.
Menurut Four Corners Kapten Emad telah tinggal di perumahan yang didanai pembayar pajak di Canberra ketika terlibat dalam penyelundupan manusia.
" Orang-orang penyelundup beroperasi dengan impunitas – bukan hanya di Indonesia tapi di sini di Canberra," kata Abbott
" Ini adalah pemerintahan yang … sama sekali tidak kompeten dan komprehensif dalam melindungi perbatasan kita."
Bowen mengatakan ia tidak dapat mengomentari apakah Kepolisian Federal Australia telah menyelidiki Kapten Emad, seperti yang telah dilaporkan Four Corners
Tapi dia mengatakan bahwa dia akan segera mengambil tindakan serius, dan pemerintahannya akan menyelidiki lebih lanjut sebagaimana yang ditayangkan Four Corners, tadi malam.
" Saya pikir orang benar untuk khawatir tentang integritas sistem imigrasi kami," katanya kepada ABC TV. " Tentu saja mereka."
Dia juga mengatakan adalah mungkin bagi status pengungsi individu tersebut untuk dicabut.
" Saya tidak punya toleransi sama sekali bagi orang memperoleh status pengungsi berdasarkan informasi palsu," kata Bowen. " Jika seseorang telah mendapat melalui internet bahwa itu adalah sesuatu yang dapat diperbaiki dan akan diperbaiki."
Menurut The Canberra Times, pembantu Kapten Emad – sebuah kolektor troli di Gungahlin Marketplace – kontraknya dihentikan setelah program Four Corners ditayangkan.
Pemerintah ACT telah dikonfirmasi akan menyelidiki klaim itu adalah perumahan Kapten Emad dan keluarganya.
Pemerintah Australia menghadapi tekanan yang serius pada masalah penyelundupan manusia, dimana sebelumnya satu lagi kapal membawa para pencari suaka yang diduga tiba di perairan Australia.
Menurut Menteri Dalam Negeri Australia Jason Clare, sebuah kapal yang membawa sekitar 49 orang dicegat di barat laut Pulau Christmas hari ini.
Perahu ini adalah perahu kelima yang tiba di perairan Australia dalam lima hari. Empat puluh delapan kapal yang membawa sekitar 3750 penumpang tiba di Australia sejak Januari tahun ini. Demikian sebagaimana dilansir situs SMH.
SWATT Online
Pemimpin Oposisi Australia Tony Abbott menyebut pemerintah Australia benar-benar"" tidak kompeten pada perlindungan perbatasan, menyusul yang ditayangkan televisi ABC, Four Corners.
" Jika stasiun TV dapat menemukan [para penyelundup manusia], mengapa pemerintah Australia tidak bisa menghentikan mereka," ujar Abbott kepada pers.
Tadi malam televisi ABC, Four Corners menayangkan agen penyelundupan orang yang datang ke Australia dengan perahu, dimana ia menyamar sebagai pencari suaka dan telah diberikan tempat tinggal.
Program Four Corners menayangkan orang yang dikenal sebagai " Kapten Emad" di pinggiran Canberra utara Gungahlin, saat ia bekerja sebagai pengumpul troli di supermarket.
Kapten Emad diduga telah terlibat dengan penyelundup lain yang berbasis di Jakarta, Abu Ali Kuwait, di mana November 2010, sebanyak 97 pencari suaka dari Iran, Irak, dan Afganistan menaiki sebuah kapal dari Jakarta Utara, dan pada hari itu kapal tersebut menghilang di tengah laut.
Menurut Four Corners Kapten Emad telah tinggal di perumahan yang didanai pembayar pajak di Canberra ketika terlibat dalam penyelundupan manusia.
" Orang-orang penyelundup beroperasi dengan impunitas – bukan hanya di Indonesia tapi di sini di Canberra," kata Abbott
" Ini adalah pemerintahan yang … sama sekali tidak kompeten dan komprehensif dalam melindungi perbatasan kita."
Bowen mengatakan ia tidak dapat mengomentari apakah Kepolisian Federal Australia telah menyelidiki Kapten Emad, seperti yang telah dilaporkan Four Corners
Tapi dia mengatakan bahwa dia akan segera mengambil tindakan serius, dan pemerintahannya akan menyelidiki lebih lanjut sebagaimana yang ditayangkan Four Corners, tadi malam.
" Saya pikir orang benar untuk khawatir tentang integritas sistem imigrasi kami," katanya kepada ABC TV. " Tentu saja mereka."
Dia juga mengatakan adalah mungkin bagi status pengungsi individu tersebut untuk dicabut.
" Saya tidak punya toleransi sama sekali bagi orang memperoleh status pengungsi berdasarkan informasi palsu," kata Bowen. " Jika seseorang telah mendapat melalui internet bahwa itu adalah sesuatu yang dapat diperbaiki dan akan diperbaiki."
Menurut The Canberra Times, pembantu Kapten Emad – sebuah kolektor troli di Gungahlin Marketplace – kontraknya dihentikan setelah program Four Corners ditayangkan.
Pemerintah ACT telah dikonfirmasi akan menyelidiki klaim itu adalah perumahan Kapten Emad dan keluarganya.
Pemerintah Australia menghadapi tekanan yang serius pada masalah penyelundupan manusia, dimana sebelumnya satu lagi kapal membawa para pencari suaka yang diduga tiba di perairan Australia.
Menurut Menteri Dalam Negeri Australia Jason Clare, sebuah kapal yang membawa sekitar 49 orang dicegat di barat laut Pulau Christmas hari ini.
Perahu ini adalah perahu kelima yang tiba di perairan Australia dalam lima hari. Empat puluh delapan kapal yang membawa sekitar 3750 penumpang tiba di Australia sejak Januari tahun ini. Demikian sebagaimana dilansir situs SMH.
SWATT Online
